Jumat, 19 Februari 2010

Dokter Jacko Hanya Didakwa Membunuh, Keluarga Kecewa Rabu, 10 Februari 2010 | 04:23 WIB

Nama : Octaviani Palantupen
NPM : 10207832
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia 2
Materi : Penalaran dan Argumentasi

<a href='http://ads.kompas.com/www/delivery/ck.php?n=a149aaf8&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads.kompas.com/www/delivery/avw.php?zoneid=503&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a149aaf8' border='0' alt='' /></a>
<a href='http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/ck.php?n=a19f1d1c&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/avw.php?zoneid=32&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a19f1d1c' border='0' alt='' /></a>
KOMPAS.com Bola Entertainment Tekno Otomotif Female Properti Forum Kompasiana Images Mobile Kompas Cetak ePaper PasangIklan GramediaShop

Rabu, 10 Februari 2010 Selamat Datang | Daftar | Masuk





• Home
• Nasional
• Regional
• Internasional
• Megapolitan
• Bisnis & Keuangan
• Kesehatan
• Olahraga
• Sains
• Travel
• Oase
• Edukasi
• English
• Video
• More
o Index Berita
o Suara Pembaca
o Berita Duka
o Seremonia
o DKK
o Archive
o Rss Feed
o Kabar Palmerah
NewsTokohFeatureUnikKonferensi Australia ASEAN Summit

Dokter Jacko Hanya Didakwa Membunuh, Keluarga Kecewa
Rabu, 10 Februari 2010 | 04:23 WIB

AFP
Conrad Murray
TERKAIT:
• Murray, Dokter Michael Jackson, Diadili Senin
• Anak-anak Michael Jackson Curi Perhatian
LOS ANGELES, KOMPAS.com - Dokter bintang pop, Michael Jackson, Conrad Murray, dituduh melakukan pembunuhan dengan sengaja terhadap "Jacko" dengan memberikan obat-obatan.

Dalam pengadilan perdananya di Los Angeles kemarin, Murray (57) mengaku tidak bersalah dan dia dibebaskan dengan jaminan uang sekitar Rp 700 juta. Namun demikian ia masih harus mengikuti persidangan lagi sebelum 5 April, jika terbukti bersalah ia bisa dikenakan hukuman empat tahun penjara.

Keberadaan dokter Murray telah diselidiki polisi hampir sejak tubuh penyanyi pop itu ditemukan di rumahnya di Los Angeles pada Juni tahun lalu. Beberapa penggemar Jackson kemarin meneriaki Murray sebagai pembunuh saat ia memasuki gedung pengadilan.

Seperti diketahui, Murray adalah dokter yang ditunjuk oleh Jackson. Ia dijanjikan bayaran sebesar $ 150.000 per bulan untuk membantu penyanyi itu melewati serangkaian pertunjukkan di London.

Murray memberi sebuah resep obat untuk membantu tidur Jacko. Dia menyatakan tidak ada yang ilegal dalam resep obat tersebut. Namun, berkat obat itu, ia dikenakan tuduhan pembunuhan lantaran memberikan obat bius berupa propofol penenang tanpa hati-hati dan membunuh Michael Jackson.

Murray terbang dari rumahnya di Houston ke Los Angeles pekan lalu untuk negosiasi antara jaksa dan pengacaranya soal dirinya yang diminta menyerah.

Sebuah laporan tentang koroner yang dirilis pada Agustus mengatakan Jacko meninggal karena obat-obatan, termasuk propofol, yang diakui sebagai pemberain Murray. Propofol sering digunakan sebagai obat bius dalam operasi, tetapi digunakan pada Jacko untuk membantunya tidur.

Dokter itu memberikan obat dan pada paginya Jackson meninggal. Saat itu sang dokter tidak ada di ruangan. Setelah kembali, penyanyi telah meninggal.

Ahli hukum mengatakan kasus ini cukup rumit dan berlarut-larut, karena akan melibatkan ahli medis terkait bagaimana etika pemberian propofol.

Orangtua Jacko, Kathryn dan Joe, kemarin berada di pengadilan kemarin bersama dengan saudara-saudaranya La Toya, Jermaine, Tito, Jackie dan Randy. Brian Oxman, pengacara Joe Jackson mengatakan beberapa anggota keluarganya kecewa bahwa dokter hanya didakwa dengan pembunuhan disengaja.
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Penulis: TOF | Editor: tof | Sumber :The Guardian Dibaca : 2320
Sent from Indosat BlackBerry powered by
Font: A A A








Ada 0 Komentar Untuk Artikel Ini. Kirim Komentar Anda


Kirim Komentar Anda
Silakan login untuk kirim komentar Anda.
Komentar

Kirim Batal
Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak untuk tidak menampilkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA.
<a href='http://ads.kompas.com/www/delivery/ck.php?n=a3bb2ef4&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads.kompas.com/www/delivery/avw.php?zoneid=65&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a3bb2ef4' border='0' alt='' /></a>
<a href='http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/ck.php?n=a217c5e6&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/avw.php?zoneid=36&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a217c5e6' border='0' alt='' /></a>



Terpopuler
• Kisah Pelarian Pasangan Facebook Nt dan...
• Agar Anak Tak Jadi Target Kejahatan...
• Sri Mulyani dan Boediono Tak Selamat
• Akhirnya Nt Ditemukan di Tangerang
• Nt Tiga Kali Berhubungan
• Regina Akui Tidak Tahu kalau Sammy...
Terkomentari
Terekomendasi
Kabar Palmerah
<a href='http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/ck.php?n=ae91ac00&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/avw.php?zoneid=39&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=ae91ac00' border='0' alt='' /></a>
Rubrik: Nasional Regional Internasional Megapolitan Bisnis & Keuangan Kesehatan Olahraga Sains Travel Oase Edukasi
Situs: KOMPAS.com Bola Entertainment Tekno Otomotif Female Properti Forum Kompasiana Images Mobile Kompas Cetak ePaper PasangIklan GramediaShop

About Kompas.com | Info iklan | Privacy policy | Terms of use | Karir | Contact Us | Kompas Accelerator For IE 8
© 2008 - 2009 KOMPAS.com — All rights reserved






Sumber :
www.kompas.com

Note
- Kalimat yang bercetak tebal merupakan kalimat argumentasi, karena kalimat tersebut dapat mempengaruhi pendapat orang lain dan belum ada kejelasan dalam kalimatnya
- Kalimat yang bercetak tebal da miring merupakan kalimat penalaran karena terdapat kejelasan dan fakta dalam kalmiat tersebut.

Nyaris Tersalip China Jepang Masih Ekonomi Terbesar Kedua di Dunia Senin, 15 Februari 2010 | 21:18 WIB

Nama : Octaviani Palantupen
NPM : 10207832
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia 2
Materi : Penalaran dan Argumentasi




KOMPAS.com Bola Entertainment Tekno Otomotif Female Properti Forum Kompasiana Images Mobile Kompas Cetak ePaper PasangIklan GramediaShop

Selasa, 16 Februari 2010 Selamat Datang | Daftar | Masuk
<a href='http://ads.kompas.com/www/delivery/ck.php?n=a935dcfa&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads.kompas.com/www/delivery/avw.php?zoneid=278&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a935dcfa' border='0' alt='' /></a>
• Home
• Nasional
• Regional
• Internasional
• Megapolitan
• Bisnis & Keuangan
• Kesehatan
• Olahraga
• Sains
• Travel
• Oase
• Edukasi
• English
• Video
• More
o Index Berita
o Suara Pembaca
o Berita Duka
o Seremonia
o DKK
o Archive
o Rss Feed
o Kabar Palmerah
EkonomiFiskal & MoneterSaham & ValasAnalisisSosokInspirasi

Nyaris Tersalip China
Jepang Masih Ekonomi Terbesar Kedua di Dunia
Senin, 15 Februari 2010 | 21:18 WIB

iDEA
TERKAIT:
• Pulang dari Jepang Diharapkan Jadi Wirausaha
• RI Tidak Masuk 50 Negara Eksportir Teratas Dunia
• Setelah China, Bersiaplah Hadapi Australia-Selandia Baru
• Kawasan Asia Pasifik Kekuatan Ekonomi Dunia
• Penjualan Ritel China Naik 14,8 Persen
• GramediaShop: The World Is Not Enough - Hidup Sejahtera Tanpa Ketamakan
• GramediaShop: Lead To Bless Leader
TOKYO, KOMPAS.com - Jepang masih di depan China sebagai ekonomi terbesar dua dunia pada 2009 tetapi hampir kehilangan posisi yang sudah dimiliki lebih dari 40 tahun itu, data resmi menunjukkan, Senin (15/2/2010).

Jepang mencatat nilai produk domestik bruto (PDB) sekitar 5,1 triliun dollar AS tahun lalu, pemerintah mengumumkan seperti dilaporkan AFP.

Sementara China melaporkan bulan lalu nominal PDB negara itu sekitar 4,9 triliun dolar untuk 2009.

Tetapi dengan China diperkirakan menikmati pertumbuhan kuat lagi tahun ini, Jepang mengalami risiko mengakhiri tahun ini dalam menempati posisi ke tiga dunia karena negara itu tengah berupaya dengan susah payah memperbaharui deflasi dan penurunan populasi.

Menurut data, ekonomi Jepang tumbuh 1,1 persen pada periode Oktober-Desember dibanding kuartal sebelumnya, tetapi kontraksi 5,0 persen selama 2009.

Sementara produk domestik bruto meningkat pada angka 4,6 persen dalam kuartal empat 2009, memperpanjang pemulihan secara bertahap dari resesi terburuknya dalam dasawarsa tersebut.
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Editor: Edj | Sumber : ANT Dibaca : 3033
Sent from Indosat BlackBerry powered by
Font: A A A








Ada 1 Komentar Untuk Artikel Ini. Kirim Komentar Anda

Aldrian Wijayanto
Selasa, 16 Februari 2010 | 11:15 WIB
Saya pikir Jepang. menurut sejarahnya merupakan negara ke-2 di dunia dgn. pertumbuhan ekonomi meningkat tajam sejak thn.1960-an hingga sekarang. Jepang memiliki pertumbuhan human capital yg luar biasa walaupun, sebenarnya secara geografis hampir 70% merupakan wilayah pegunungan, Dilihat dari segi pertumbuhan penduduk yg relatif stabil dan terkendali. Sedangkan cina memang diakui memiliki pertumbuhan ekonomi yg meningkat tetapi juga masalah angka penduduk yg hampir mencapai 1,3 miliar. Dan Cina mempunyai wilayah2 yg masih tergolong miskin dan kumuh. jadi diukur dari tingkat kemakmuran jepang masih menduduki posisi atas. Makasih.
Balas tanggapan

Kirim Komentar Anda
Silakan login untuk kirim komentar Anda.
Komentar

Kirim Batal
Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak untuk tidak menampilkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA.
<a href='http://ads.kompas.com/www/delivery/ck.php?n=a7905bb5&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads.kompas.com/www/delivery/avw.php?zoneid=104&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a7905bb5' border='0' alt='' /></a>

<a href='http://ads.kompas.com/www/delivery/ck.php?n=aa9c4942&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads.kompas.com/www/delivery/avw.php?zoneid=106&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=aa9c4942' border='0' alt='' /></a>
Terpopuler
• Disinggung soal Ayah Si Bayi, Sheila...
• Berbikini, Bella Saphira Dibayar Mahal
• Di Pesta Bir, Paris Hilton...
• Dibakar, Dikubur, dan 2 Jam Kemudian...
• Nasabah Century Bingung Rekeningnya Rp...
• Usia Pernikahan Rawan Kebosanan
Terkomentari
Terekomendasi
Kabar Palmerah



<a href='http://ads.kompas.com/www/delivery/ck.php?n=a11dc7f9&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads.kompas.com/www/delivery/avw.php?zoneid=342&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a11dc7f9' border='0' alt='' /></a>
Rubrik: Nasional Regional Internasional Megapolitan Bisnis & Keuangan Kesehatan Olahraga Sains Travel Oase Edukasi
Situs: KOMPAS.com Bola Entertainment Tekno Otomotif Female Properti Forum Kompasiana Images Mobile Kompas Cetak ePaper PasangIklan GramediaShop

About Kompas.com | Info iklan | Privacy policy | Terms of use | Karir | Contact Us | Kompas Accelerator For IE 8
© 2008 - 2009 KOMPAS.com — All rights reserved





Sumber :
www.kompas.com

Note
- Kalimat yang bercetak tebal merupakan kalimat argumentasi, karena kalimat tersebut dapat mempengaruhi pendapat orang lain dan belum ada kejelasan dalam kalimatnya
Kalimat yang bercetak tebal merupakan kalimat penalaran karena terdapat kejelasan dan fakta dalam kalmiat tersebut

Kobe Bryant Terancam Absen di NBA All Star Rabu, 10 Februari 2010 | 10:00 WIB

Nama : Octaviani Palantupen
NPM : 10207832
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia 2
Materi : Penalaran dan Argumentsi


KOMPAS.com Bola Entertainment Tekno Otomotif Female Properti Forum Kompasiana Images Mobile Kompas Cetak ePaper PasangIklan GramediaShop

Rabu, 10 Februari 2010 Selamat Datang | Daftar | Masuk
<a href='http://ads.kompas.com/www/delivery/ck.php?n=a12c4d55&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads.kompas.com/www/delivery/avw.php?zoneid=124&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a12c4d55' border='0' alt='' /></a>
• Home
• Nasional
• Regional
• Internasional
• Megapolitan
• Bisnis & Keuangan
• Kesehatan
• Olahraga
• Sains
• Travel
• Oase
• Edukasi
• English
• Video
• More
o Index Berita
o Suara Pembaca
o Berita Duka
o Seremonia
o DKK
o Archive
o Rss Feed
o Kabar Palmerah
RacingTenisOthersSepakbolaBulutangkisSport Seleb

Kobe Bryant Terancam Absen di NBA All Star
Rabu, 10 Februari 2010 | 10:00 WIB

AFP
Guard Los Angeles Lakers, Kobe Bryant (kiri)
LOS ANGELES, KOMPAS.com — Bintang Los Angeles Lakers, Kobe Bryant, mengalami cedera pergelangan kaki ringan, tetapi terancam absen dalam NBA All-Star Game, Minggu ini.
Bryant absen untuk kedua kalinya saat Lakers mengalahkan San Antonio Spurs 101-89, Senin (8/2/2010). Ia mengatakan tidak akan memaksakan diri bermain dalam All-Star Game di Dallas jika cederanya belum pulih. "Jika saya tidak bisa bermain, saya tidak akan bermain. Jika sehat, saya akan (bermain)."
Ia juga belum pasti apakah akan absen untuk ketiga kalinya saat Lakers bertandang ke markas Utah Jazz, Rabu. "Jika saya dapat pergi, saya akan bermain," kata Bryant.
Bryant menjalani perawatan di ruang ganti pemain saat pertandingan berlangsung. "Saya sangat frustrasi dan tidak terbiasa dengan situasi ini," katanya.
Sebagai pemain terbaik NBA, Bryant tentunya diharapkan tampil di NBA All-Star Game. Namun, ia tidak mau memaksakan diri dengan risiko cederanya semakin parah. "Saya bukan orang yang bodoh. Saya tidak mau mengambil risiko untuk hal yang tidak penting. Jika cedera ini semakin membaik, saya akan bermain. Namun, jika ini jenis cedera yang dapat memburuk, saya tidak akan memaksakan diri."
Bryant pertama kali mengalami pergelangan kaki terkilir pada 29 Januari di Philadelphia. Cedera itu semakin memburuk setelah saat menghadapi Charlotte kakinya terinjak rekan setimnya, Lamar odom.
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Penulis: CAY | Editor: cay Dibaca : 523
Sent from Indosat BlackBerry powered by
Font: A A A








Ada 1 Komentar Untuk Artikel Ini. Kirim Komentar Anda

ade soni
Rabu, 10 Februari 2010 | 19:40 WIB
G setuju bgt, itu bisa dijadikan contoh buat atlit kita, walaupun moment besar, tapi lebih menghargai karir olahraga..
Balas tanggapan

Kirim Komentar Anda
Silakan login untuk kirim komentar Anda.
Komentar

Kirim Batal
Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak untuk tidak menampilkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA.
<a href='http://ads3.kompasads.com/www/delivery/ck.php?n=a5b277e3&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads3.kompasads.com/www/delivery/avw.php?zoneid=116&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a5b277e3' border='0' alt='' /></a>
<a href='http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/ck.php?n=abf8cfee&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/avw.php?zoneid=112&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=abf8cfee' border='0' alt='' /></a>
Terpopuler
• Kisah Pelarian Pasangan Facebook Nt dan...
• Regina Akui Tidak Tahu kalau Sammy...
• Agar Anak Tak Jadi Target Kejahatan...
• Sri Mulyani dan Boediono Tak Selamat
• Nt Tiga Kali Berhubungan
• Bikini Kuning dan Tanpa...
Terkomentari
Terekomendasi
Kabar Palmerah
Rubrik: Nasional Regional Internasional Megapolitan Bisnis & Keuangan Kesehatan Olahraga Sains Travel Oase Edukasi
Situs: KOMPAS.com Bola Entertainment Tekno Otomotif Female Properti Forum Kompasiana Images Mobile Kompas Cetak ePaper PasangIklan GramediaShop

About Kompas.com | Info iklan | Privacy policy | Terms of use | Karir | Contact Us | Kompas Accelerator For IE 8
© 2008 - 2009 KOMPAS.com — All rights reserved
















Sumber :
www.kompas.com

Note
- Kalimat yang bercetak tebal merupakan kalimat argumentasi, karena kalimat tersebut dapat mempengaruhi pendapat orang lain dan belum ada kejelasan dalam kalimatnya
- Kalimat yang bercetak tebal merupakan kalimat penalaran karena terdapat kejelasan dan fakta dalam kalmiat tersebut.

DNA Juga Bisa Memacu Potensi Diri, lho... Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary Kamis, 10 September 2009 | 12:24 WIB

Nama : Octaviani Palantupen
NPM : 10207832
Kelas : 3EA03
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia 2
Materi : Penalaran dan Argumentasi




KOMPAS.com Bola Entertainment Tekno Otomotif Female Properti Forum Kompasiana Images Mobile Kompas Cetak ePaper PasangIklan GramediaShop
KOMPAS
Rabu, 10 Februari 2010 Selamat Datang | Daftar | Masuk

* Home
* Nasional
* Regional
* Internasional
* Megapolitan
* Bisnis & Keuangan
* Kesehatan
* Olahraga
* Sains
* Travel
* Oase
* Edukasi
* English
* Video
* More
o Index Berita
o Suara Pembaca
o Berita Duka
o Seremonia
o DKK
o Archive
o Rss Feed
o Kabar Palmerah

KonservasiGlobal WarmingUmumAstronomiArkeologiBiologiLabSerbaWow!!Fenomena
DNA Juga Bisa Memacu Potensi Diri, lho...
Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary
Kamis, 10 September 2009 | 12:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Deoxyribunucleic Acid (DNA) selama ini selalu dikenal untuk mengidentifikasi garis keturunan. Padahal, DNA tak hanya bisa dipelajari dari sisi medis. Psikolog Miriati, Psi, mengungkapkan, DNA juga bisa disorot dari ilmu Psikologi. Apa manfaatnya? Ternyata, DNA bisa dioptimalkan untuk membangkitkan potensi diri. Mau tahu, bagaimana mengaktifkan DNA?

DNA terdiri dari zat kimia yang sifatnya basah yaitu adenine, guanine, cytosine dan thymine yang melekat pada fosfor dan gula. Bentuknya seperti tangga elips, memutar. Menurut Miriati, setiap manusia memiliki DNA/gen yang mempunyai potensi serupa. Memberikan pengaruh positif atau negatif, tergantung bagaimana pengaktifan oleh masing-masing individu.

"DNA itu terdapat di setiap inti sel tubuh. Semua manusia memilikinya. Perbedaannya, hanya karena masing-masing punya pilihan dan keinginan yang berbeda. Selain itu disebabkan masih adanya gen yang padat dan belum mencair. Sehingga, perlu di- on -kan," ujar Miriati, pada diskusi Mengoptimalkan Potensi Diri melalui Pengaktifan DNA/Gen, di MP Book Point, Jakarta Selatan, Kamis (10/9).

"Dengan kehadiran gen/DNA, setiap orang punya bakat dan potensi yang sama. Catatannya, harus membuka diri dengan berbagai kesempatan," lanjutnya.

Miriati mencontohkan, sikap penolakan selalu menjadi respon awal bila disodorkan sebuah kesempatan. Padahal, tawaran ini seharusnya direspon secara positif dan yakin bahwa setiap orang bisa melakukannya, meskipun tanpa pengalaman. Ketika kesempatan direspon positif, jelas Miriati, maka gen akan hidup.

"Setiap orang punya potensi, berapapun usianya. Untuk memaksimalkan potensi, setiap orang harus berpikir positif, bahwa dia bisa. Setiap orang punya muatan gen yang sama, tergantung bisa dibuka atau tidak. Kalau negative thinking , gen tidak akan terbuka," papar Miriati.

Bagaimana mengaktifkan DNA untuk potensi diri?

Ada beberapa cara untuk mengaktifkan DNA. Miriati memaparkan, setidaknya ada 6 karakter positif yang bisa ditumbuhkan pada setiap individu. Pertama, membuka diri untuk menyerap wawasan yang luas. Wawasan yang luas akan merangsang keinginan. Kedua, dengan keinginan atau dreams, bisa membangkitkan energi positif dalam diri.

Tak hanya dari diri sendiri, menghidupkan DNA juga bisa distimulus dari lingkungan sekitar. Cara ketiga, menginspirasi momen yang dijumpai.

"Seseorang bisa mengandalkan dirinya sendiri dengan apa yang ada didirinya. Dimanapun, kita bisa terinspirasi asal dalam hidup menghadirkan consciousness sehingga kita bisa memaknai suatu peristiwa," ujarnya.

Keempat, selalu berpikir positif, grab it first and do it ! Artinya, selalu berpikir positif atas setiap kesempatan baru. Dan kelima, selalu melakukan latihan terus menerus sehingga pengaktifan DNA akan bisa dimunculkan secara spontan dan berimplikasi positif bagi potensi diri.

Miriati juga mengingatkan, jika memiliki mimpi atau keinginan, berbagilah dengan orang-orang yang diyakini bisa memberikan dorongan. Dorongan positif yang yang didapatkan akan memacu DNA aktif. "Jangan cerita sama orang yang belum-belum sudah memadamkan semangat Anda," kata Miriati.
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Dibaca : 36382
Sent from Indosat BlackBerry powered by
Font: A A A

*
*
*
*
*
*
*
*

Ada 44 Komentar Untuk Artikel Ini. Kirim Komentar Anda

*

Cipta Mahendra
Kamis, 7 Januari 2010 | 11:45 WIB
Sebenarnya pengaruh struktur biologis dalam hidup kita hanyalah sekitar 5-10%, namun sisanya merupakan usaha keras yang menentukan.
Balas tanggapan
*

stefany
Selasa, 22 Desember 2009 | 00:06 WIB
ha.ha.. perlu penelitian RCT dulu kali buat ngebuktiin teori tersebut, but..positive tinking?why not.?
Balas tanggapan
*

chrisnove
Sabtu, 12 Desember 2009 | 21:38 WIB
Ngaco.... nggak ada hubungan antara mind dengan gen parsial apalagi DNA secara keseluruhan. Jika ini berhubungan dengan pengembangan diri, survival of the fittest, cara pikir new age ya masih nyambung.
Balas tanggapan
*

Bless
Jumat, 4 Desember 2009 | 11:52 WIB
Wow...luar biasa banget donk Tuhan itu ketika menciptakan manusia. Hal positif yang luar biasa. Hanya sayangnya ada orang2 tertentu yang belum mencobanya sudah berpikiran negatif. Kasihann...
Balas tanggapan
*

Dream Ranger
Jumat, 20 November 2009 | 05:57 WIB
I Agree With This, Success For Us
Balas tanggapan

1 2 3 ... 9 »
Kirim Komentar Anda
Silakan login untuk kirim komentar Anda.
Komentar
Kirim Batal
Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak untuk tidak menampilkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA.
Terpopuler

*
Kisah Pelarian Pasangan Facebook Nt dan...
*
Regina Akui Tidak Tahu kalau Sammy...
*
Agar Anak Tak Jadi Target Kejahatan...
*
Sri Mulyani dan Boediono Tak Selamat
*
Nt Tiga Kali Berhubungan
*
Bikini Kuning dan Tanpa...

Terkomentari

*

Terekomendasi

* Jelang Imlek, Emas Makin Mahal
* Rupiah Terus Menguat
* Kobe Bryant Terancam Absen di NBA All Star
* Penjualan Carrefour di Indonesia Merosot
* Hopkins dan Jones Saling Meremehkan
* BEI Cek Dugaan "Insider Trading"...

Kabar Palmerah

* Liputan Grammy Awards 2010
* Kini Kompas ePaper Tersedia dalam Dua Platform
* KOMPAS.com Raih The Best Performance Company 2009...
* Reload Something New: KOMPAS.com Tampil Baru
* Piala Dunia 2010 di Hadapan Anda
* KompasFemale Resmi Diluncurkan

Rubrik: Nasional Regional Internasional Megapolitan Bisnis & Keuangan Kesehatan Olahraga Sains Travel Oase Edukasi
Situs: KOMPAS.com Bola Entertainment Tekno Otomotif Female Properti Forum Kompasiana Images Mobile Kompas Cetak ePaper PasangIklan GramediaShop
About Kompas.com | Info iklan | Privacy policy | Terms of use | Karir | Contact Us | Kompas Accelerator For IE 8
© 2008 - 2009 KOMPAS.com — All rights reserved
Kompas Gramedia

Turis Jepang Bernostalgia di Biak Senin, 8 Februari 2010 | 15:53 WIB

Nama : Octaviani Palantupen
NPM : 10207832
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Materi : Penalaran dan Argumentasi

KOMPAS.com Bola Entertainment Tekno Otomotif Female Properti Forum Kompasiana Images Mobile Kompas Cetak ePaper PasangIklan GramediaShop

Rabu, 10 Februari 2010 Selamat Datang | Daftar | Masuk
<a href='http://ads.kompas.com/www/delivery/ck.php?n=a8af2123&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads.kompas.com/www/delivery/avw.php?zoneid=144&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a8af2123' border='0' alt='' /></a>
• Home
• Nasional
• Regional
• Internasional
• Megapolitan
• Bisnis & Keuangan
• Kesehatan
• Olahraga
• Sains
• Travel
• Oase
• Edukasi
• English
• Video
• More
o Index Berita
o Suara Pembaca
o Berita Duka
o Seremonia
o DKK
o Archive
o Rss Feed
o Kabar Palmerah
NewsTravel StoryFood StoryJalansutraTravel TipsGaleriDirektoriSurat dari Perancis

Turis Jepang Bernostalgia di Biak
Senin, 8 Februari 2010 | 15:53 WIB

KOMPAS/DJOKO POURNOMO
Goa Jepang peninggalan Perang Dunia II di Biak, Papua menarik minat wisatawan Jepang untuk bernostalgia.
BIAK, KOMPAS.com - Sebanyak 29 turis mancanegara berkebangsaan Jepang, Minggu (7/2/2010), mengunjungi berbagai lokasi objek wisata di Kabupaten Biak Numfor, Papua.

Objek wisata bersejarah di Biak menjadi tempat favorit bagi wisatawan mancanegara terutama dari Jepang, AS, Jerman dan Belanda.

Dari 29 turis Jepang yang datang berwisata ke Biak selain mengunjungi berbagai lokasi objek wisata bersejarah seperti Goa Jepang, monumen perang dunia juga akan berkunjung ke pantai Distrik Biak Utara.
Rombongan turis Jepang dalam dua grup tiba di Biak, Sabtu (6/2/2010) dan Minggu (7/2/2010) ditangani agen perjalanan wisata PT Biak Paradise pimpinan John Yanwarin.
Selain melihat objek wisata bersejarah sisa peninggalan Perang Dunia II di Kabupaten Biak, rombongan turis Jepang juga melakukan ibadah ritual dengan bersembahyang bersama dalam rangka mendoakan arwah tentara serdadu Jepang yang gugur di tanah Papua.
Selama dua hari berada di kota Biak dan sekitarnya para turis Jepang mendapat pengamanan khusus dari aparat kepolisian berpakaian sipil maupun pemandu wisata Biak.
Sebelumnya, Kepala dinas Pariwisata Biak, Drs Andris Kafiar mengakui, berbagai objek wisata bersejarah dimiliki Kabupaten Biak Numfor menjadi tempat favorit bagi wisatawan mancanegara terutama dari Jepang, Amerika, Jerman, Belanda dan beberapa negara Eropa lainnya.
Ia mengakui, pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Biak menargetkan kunjungan turis ke Kabupaten Biak Numfor akan terus meningkat hingga mencapai 10 ribu turis.
Selama ini objek wisata favorit yang menjadi tempat kunjungan turis lokal dan mancanegara diantaranya goa Jepang, monumen perang dunia, Pulau Owi, Pulau Numfor serta sejumlah lokasi pantai Wari Distrik Biak Utara dan pantai Segara indah Bosnik distrik Biak Timur serta beberapa pantai lainnya.
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Editor: made | Sumber : Antara Dibaca : 258
Sent from Indosat BlackBerry powered by
Font: A A A








Ada 0 Komentar Untuk Artikel Ini. Kirim Komentar Anda


Kirim Komentar Anda
Silakan login untuk kirim komentar Anda.
Komentar

Kirim Batal
Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak untuk tidak menampilkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA.
<a href='http://ads.kompas.com/www/delivery/ck.php?n=ae305677&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads.kompas.com/www/delivery/avw.php?zoneid=117&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=ae305677' border='0' alt='' /></a>
<a href='http://ads.kompas.com/www/delivery/ck.php?n=a1c4d6ef&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads.kompas.com/www/delivery/avw.php?zoneid=118&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a1c4d6ef' border='0' alt='' /></a>
<a href='http://ads.kompas.com/www/delivery/ck.php?n=a1c4d6ef&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads.kompas.com/www/delivery/avw.php?zoneid=180&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a1c4d6ef' border='0' alt='' /></a>
Terpopuler
• Kisah Pelarian Pasangan Facebook Nt dan...
• Regina Akui Tidak Tahu kalau Sammy...
• Agar Anak Tak Jadi Target Kejahatan...
• Sri Mulyani dan Boediono Tak Selamat
• Nt Tiga Kali Berhubungan
• Bikini Kuning dan Tanpa...
Terkomentari
Terekomendasi
Kabar Palmerah
Rubrik: Nasional Regional Internasional Megapolitan Bisnis & Keuangan Kesehatan Olahraga Sains Travel Oase Edukasi
Situs: KOMPAS.com Bola Entertainment Tekno Otomotif Female Properti Forum Kompasiana Images Mobile Kompas Cetak ePaper PasangIklan GramediaShop

About Kompas.com | Info iklan | Privacy policy | Terms of use | Karir | Contact Us | Kompas Accelerator For IE 8
© 2008 - 2009 KOMPAS.com — All rights reserved






Sumber :
www.kompas.com

Note :
- Kalimat yang bercetak tebal merupakan kalimat argumentasi, karena kalimat tersebut dapat mempengaruhi pendapat seseorang dan belum ada fakta yang memperjelasnya.
- Kalimat yang bercetak miring dan tebal merupakan kalimat penalaran, karena ada fakta dan kejelasan dalam kaimat tersebut.

Luxor Temple Tergerus Roma Jumat, 19 Februari 2010 | 18:06 WIB

Nama : Octaviani Palantupen
NPM : 10207832
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia 2
Materi : Penalaran dan Argumentasi

KOMPAS.com Bola Entertainment Tekno Otomotif Female Properti Forum Kompasiana Images Mobile Kompas Cetak ePaper PasangIklan GramediaShop

Sabtu, 20 Februari 2010 Selamat Datang | Daftar | Masuk
<a href='http://ads.kompas.com/www/delivery/ck.php?n=a8af2123&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads.kompas.com/www/delivery/avw.php?zoneid=144&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a8af2123' border='0' alt='' /></a>
• Home
• Nasional
• Regional
• Internasional
• Megapolitan
• Bisnis & Keuangan
• Kesehatan
• Olahraga
• Sains
• Travel
• Oase
• Edukasi
• English
• Video
• More
o Index Berita
o Suara Pembaca
o Berita Duka
o Seremonia
o DKK
o Archive
o Rss Feed
o Kabar Palmerah
NewsTravel StoryFood StoryJalansutraTravel TipsGaleriDirektoriSurat dari Perancis

Luxor Temple Tergerus Roma
Jumat, 19 Februari 2010 | 18:06 WIB

BISYRI ICHWAN



Di sudut Luxor Temple.
TERKAIT:
• Jateng Akan Promo Wisata ke Singapura dan Malaysia
• Romantisme Hindu-Islam di Situ Cangkuang
• Curug Neglasari yang Terlewatkan
• Papandayan, Cocok untuk Pendaki Pemula
KOMPAS.com - Ma’bad Luxor menjadi salah satu temple yang paling dekat dengan pusat kota Al-Aqshar, bahasa arab dari Luxor. Tempat ini juga menjadi salah satu peninggalan bersejarah dari Ramsis II. Jika Karnak temple menjadi tempat suci untuk para raja, maka Luxor temple menjadi tempat ibadah untuk rakyat, golongan yang menempati derajat lebih rendah dari para Fara’inah.

Memasuki Luxor temple langsung disambut dengan dua patung besar dari Ramsis II.

Setelah puas menikmati kemegahan dan keindahan Karnak temple, aku dan rombongan dari Rusia, Georgia, Afganistan, Syiria, Malaysia, Cechnya dan Indonesia bergerak menuju Luxor temple, tempat Luxor temple tidak terlalu jauh dari Hotel Morris tempat kami menginap, hanya sekitar 500 meter.
Luxor temple bertempat di tengah pusat kota Luxor. Tatanan jalan kota Luxor aku amati hampir sama dengan tatanan kota wisata Bali. Jalan yang tidak terlalu lebar dengan taman hijau di kiri kanan bahu jalan menjadi pemandangan yang eksotis. Apalagi kalau sudah keluar dari kota, pematang sawah yang hijau yang diairi dari aliran Sungai Nil yang jernih menjadi pemandangan yang memanjakan mata.
Memasuki Luxor temple langsung disambut dengan dua patung besar dari Ramsis II, struktur gerbang masuk hampir sama dengan di Karnak temple, bedanya terletak pada patung Ramsis II yang besar yang tingginya sekitar 10 meter. Jika di Karnak temple patung Ramsis menghadap ke samping, di ma’bad luxor ini menghadap ke depan.
Sebelum memasuki gerbang, kami narsis terlebih dahulu dengan berfoto ria, di tempat ini ada fotografer yang selalu menawarkan foto secara berjamaah dan biayanya lumayan murah, hanya 15 pound. Kami foto bersama dengan latar belakang ma’bad dan menara yang menjulang tinggi yang berada di samping patung Ramsis II.
Setelah melewati pintu masuk, aku langsung melihat tiang-tiang yang berdiri tinggi yang atapnya sudah tiada. Tiang ini secara keseluruhan berjumlah 48, aku kurang tahu pasti apakah ada makna tersendiri dari jumlah 48, karena selama ini yang aku tahu, setiap inchi dari bangunan-bangunan bersejarah di Mesir termasuk tulisan kecil heroglyph yang tercoret di dindingnya selalu saja mengandung arti dan penafsiran yang ilmiah dan dalam.
Ada hal menarik yang menjadi perhatian kami saat mulai meneliti lebih detail bentuk tembok Luxor temple yang dipenuhi tulisan heroglyph. Banyak dari peninggalan di Luxor temple ini yang sudah terkelupas, dan ternyata hal ini bukan karena pengaruh alam. Ada sebab yang mengakibatkan tulisan dan gambar itu mulai rusak.
Kejadiannya berawal saat kekuasaan Mesir mulai melemah di mata dunia kala itu, Roma menggunakan kesempatan ini untuk menyerang Mesir. Mesir porak-poranda atas serangan Roma. Sebagaimana layaknya sebuah negara adidaya yang menjajah negara lain, kebudayaan setempat akan dihancurkan dan mengganti kebudayaan baru dari sang penjajah, salah satu korban penghancuran itu adalah Luxor temple ini.
Di dalam Luxor temple terdapat banyak patung yang kepalanya dipenggal oleh para tentara Roma, bahkan di tempat mihrab, gambar-gambar dan tulisan heroglyph dikerok dan ditutup dengan gambar-gambar model Yunani kuno dengan simbol-simbol kristen yang sangat melekat, di mihrab tempat paling suci pun terdapat gambar almasih yang saat ini sudah terlihat pudar dan mulai terlihat menyatu dengan gambar-gambar dewa Mesir kuno. Di tempat ini juga ada bekas dua kaki kuda yang menandakan penodaan yang dilakukan oleh orang Roma terhadap tempat suci Luxor.
Kejadian ini mengingatkanku dengan kisah Nabi Sulaiman yang juga menjadi raja yang menguasai dunia waktu itu, tidak hanya dunia manusia tapi juga dunia para jin. Saat burung ababil memberi tahu beliau di suatu daerah ada suatu kaum yang menyembah matahari dan pemimpin mereka seorang perempuan. Nabi Sulaiman mengirim surat kepada ratu pemimpin umat itu yang ternyata bernama Ratu Bilqis.
Ratu Bilqis meminta pendapat kepada para penasihat kerajaan atas permintaan Nabi Sulaiman yang memintanya untuk tunduk kepada kekuasaan beliau. Para penasihat memberi masukan pada ratu untuk melakukan peperangan saja hingga titik darah penghabisan, tetapi kebijaksanaan ratu menghalangi hal itu.
"Setiap raja yang menaklukkan sebuah negara pasti akan menghancurkan negara itu dan membunuh mereka para lelaki dan memperbudak para perempuan dan anak-anak," begitu kata Ratu Bilqis. Hingga akhirnya Nabi Sulaiman tetap bisa menjadikan kekuasaan Ratu Bilqis menjadi wilayah kesatuan negaranya dan menjadikannya istri. Seandainya waktu itu Ratu Bilqis mengiyakan peperangan, bisa jadi keadaan negara mereka akan tidak berbeda dengan Mesir yang dihancurkan oleh Roma.
Luxor temple ini dulunya sudah tertutup terkubur di dalam tanah pada masa-masa kejayaan Islam. Saat Islam masuk ke Mesir yang dibawa oleh salah satu sahabat Nabi bernama Amr bin Ash, Luxor menjadi salah satu wilayah kekuasaan Islam.
Hingga akhirnya pada masa kekuasaan khilafah Bani Abbasiyah yang berpusat di Baghdad Irak, tempat tepat di atas Luxor Temple dibangun sebuah masjid megah, saat itu mereka belum tahu kalau dibawah tanah tempat mereka membangun masjid adalah tempat suci peninggalan para Fir’aun, tempat ini baru diketahui beberapa tahun lalu.
Ada satu rahasia yang menjadi jawaban atas pertanyaanku selama ini, kenapa semua peninggalan-peninggalan bersejarah ini mampu bertahan hingga ribuan tahun. Para Fir’aun itu hidup di tahun 3000-an sebelum masehi, Amenhotep hidup pada masa Nabi Yusuf, Ramsis II hidup pada masa Nabi Musa, tetapi peninggalan bangunan mereka masih kokoh berdiri hingga kini, ternyata jawaban terletak pada karena bahan bangunan yang mereka gunakan adalah batu granit.
Mesir menjadi salah satu negara dengan penghasil batu granit terbesar, hingga saat ini pun, banyak sekali bangunan-bangunan megah termasuk masjid yang menggunakan batu granit murni, inilah kenapa bangunan di Mesir sangat kuat. Tentu disamping itu juga karena sebagai bukti atas kekuasaan dan keagungan Allah SWT yang banyak kisahnya diabadikan dalam Alquran, bukankah banyak sekali kisah nabi-nabi yang ada di Mesir?!
Kami menikmati keindahan Luxor temple hingga jam 13.30, cuaca yang semakin panas membuat kami harus kembali lagi ke hotel, sudah saatnya makan siang. Sore hari kami mau jalan-jalan ke pasar Luxor, pasar tradisional yang menjual berbagai macam aneka suvenir khas Mesir, pasar yang keindahannya tidak jauh berbeda dengan Khan Khalili yang ada di Kairo. Sementara malam harinya kami juga ada acara disko bareng di Hotel Morris bersama para tamu-tamu hotel. Jadi, tunggu catatan sederhana berikutnya tentang perjalan ke pasar dan disko ala Mesir ini. Selamat menunggu. (KOMPASIANA/Bisyri Ichwan)
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Editor: made | Sumber :Kompasiana Dibaca : 97
Sent from Indosat BlackBerry powered by
Font: A A A








Ada 0 Komentar Untuk Artikel Ini. Kirim Komentar Anda


Kirim Komentar Anda
Silakan login untuk kirim komentar Anda.
Komentar

Kirim Batal
Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak untuk tidak menampilkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA.
<a href='http://ads.kompas.com/www/delivery/ck.php?n=ae305677&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads.kompas.com/www/delivery/avw.php?zoneid=117&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=ae305677' border='0' alt='' /></a>
<a href='http://ads.kompas.com/www/delivery/ck.php?n=a1c4d6ef&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads.kompas.com/www/delivery/avw.php?zoneid=118&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a1c4d6ef' border='0' alt='' /></a>
<a href='http://ads.kompas.com/www/delivery/ck.php?n=a1c4d6ef&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads.kompas.com/www/delivery/avw.php?zoneid=180&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a1c4d6ef' border='0' alt='' /></a>
Terpopuler
• Alamak, Tifatul Bahkan Belum Tahu Isi...
• Penipu Ulung "Selly...
• Jangan Sekali-sekali Meremehkan Petai!
• 5 Tanda Anda Sudah Cukup Makan Sayur
• PKS Minta SBY Siapkan Dua Pengganti...
• Kebelet Punya Anak, Helmy-Febri...
Terkomentari
Terekomendasi
Kabar Palmerah
Rubrik: Nasional Regional Internasional Megapolitan Bisnis & Keuangan Kesehatan Olahraga Sains Travel Oase Edukasi
Situs: KOMPAS.com Bola Entertainment Tekno Otomotif Female Properti Forum Kompasiana Images Mobile Kompas Cetak ePaper PasangIklan GramediaShop

About Kompas.com | Info iklan | Privacy policy | Terms of use | Karir | Contact Us | Kompas Accelerator For IE 8
© 2008 - 2009 KOMPAS.com — All rights reserved







Sumber :
www.kompas.com

Note :
- Kalimat yang bercetak tebal merupakan kalimat argumentasi, karena kalimat tersebut dapat mempengaruhi pendapat seseorang dan belum ada fakta yang memperjelasnya.
- Kalimat yang bercetak miring dan tebal merupakan kalimat penalaran, karena ada fakta dan kejelasan dalam kaimat tersebut.

Beginilah Suasana Imlek di Sydney... Laporan wartawan Kompas Syahnan Rangkuti Minggu, 14 Februari 2010 | 14:20 WIB

Nama : Octaviani Palantupen
NPM : 10207832
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia 2
Materi : Penalaran dan Argumentasi

KOMPAS.com Bola Entertainment Tekno Otomotif Female Properti Forum Kompasiana Images Mobile Kompas Cetak ePaper PasangIklan GramediaShop

Sabtu, 20 Februari 2010 Selamat Datang | Daftar | Masuk
<a href='http://ads.kompas.com/www/delivery/ck.php?n=a8af2123&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads.kompas.com/www/delivery/avw.php?zoneid=144&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a8af2123' border='0' alt='' /></a>
• Home
• Nasional
• Regional
• Internasional
• Megapolitan
• Bisnis & Keuangan
• Kesehatan
• Olahraga
• Sains
• Travel
• Oase
• Edukasi
• English
• Video
• More
o Index Berita
o Suara Pembaca
o Berita Duka
o Seremonia
o DKK
o Archive
o Rss Feed
o Kabar Palmerah
NewsTravel StoryFood StoryJalansutraTravel TipsGaleriDirektoriSurat dari Perancis

Beginilah Suasana Imlek di Sydney...
Laporan wartawan Kompas Syahnan Rangkuti
Minggu, 14 Februari 2010 | 14:20 WIB

KOMPAS/ SYAHNAN RANGKUTI
Suasana Imlek di Plaza Paddington, yang tepat berada di atas Pasar Paddys yang terkenal dengan harga barannya yang miring hari Minggu (14/2/2010).
SYDNEY, KOMPAS.com — Ternyata suasana Imlek juga terasa di Sydney, Australia. Sejak beberapa hari menjelang Imlek, kawasan Chinatown, Sydney, sudah serba merah di mana-mana. Semarak Imlek menjadi lebih terasa pada malam hari tatkala lampion dinyalakan.

Hari Jumat malam, atraksi barongsai dengan tabuhan gendang berirama dinamis sudah dipertontonkan di sudut Chinatown yang dipenuhi tempat makan ala China yang terkenal. Pengunjung, baik etnis China maupun ras bangsa lain ikut menikmati suasana.

Puncaknya, bunyi genderang dari irama pengiring barongsai sayup-sayup terdengar pada Minggu (14/2/2010) siang di beberapa sudut Kota Sydney. Di pasar Jalan Paddington yang lebih dikenal dengan Paddy's Market, suasana Imlek menjadi lebih kental. Anak-anak muda China mempertontonkan keterampilan bermain barongsai dengan sangat mahir.

Semua ras ikut berkerumun, kuning, hitam, putih, dan sawo matang ikut menikmati atraksi yang mungkin hanya ada satu kali dalam satu tahun.

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Editor: Glo Dibaca : 2069
Sent from Indosat BlackBerry powered by
Font: A A A








Ada 0 Komentar Untuk Artikel Ini. Kirim Komentar Anda


Kirim Komentar Anda
Silakan login untuk kirim komentar Anda.
Komentar

Kirim Batal
Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak untuk tidak menampilkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA.
<a href='http://ads.kompas.com/www/delivery/ck.php?n=ae305677&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads.kompas.com/www/delivery/avw.php?zoneid=117&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=ae305677' border='0' alt='' /></a>
<a href='http://ads.kompas.com/www/delivery/ck.php?n=a1c4d6ef&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads.kompas.com/www/delivery/avw.php?zoneid=118&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a1c4d6ef' border='0' alt='' /></a>
<a href='http://ads.kompas.com/www/delivery/ck.php?n=a1c4d6ef&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads.kompas.com/www/delivery/avw.php?zoneid=180&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a1c4d6ef' border='0' alt='' /></a>
Terpopuler
• Alamak, Tifatul Bahkan Belum Tahu Isi...
• Penipu Ulung "Selly...
• Jangan Sekali-sekali Meremehkan Petai!
• 5 Tanda Anda Sudah Cukup Makan Sayur
• Tifatul Batalkan RPM Konten Multimedia
• PKS Minta SBY Siapkan Dua Pengganti...
Terkomentari
Terekomendasi
Kabar Palmerah
Rubrik: Nasional Regional Internasional Megapolitan Bisnis & Keuangan Kesehatan Olahraga Sains Travel Oase Edukasi
Situs: KOMPAS.com Bola Entertainment Tekno Otomotif Female Properti Forum Kompasiana Images Mobile Kompas Cetak ePaper PasangIklan GramediaShop

About Kompas.com | Info iklan | Privacy policy | Terms of use | Karir | Contact Us | Kompas Accelerator For IE 8
© 2008 - 2009 KOMPAS.com — All rights reserved






Sumber :
www.kompas.com

Note :
- Kalimat yang bercetak tebal merupakan kalimat argumentasi, karena kalimat tersebut dapat mempengaruhi pendapat seseorang dan belum ada fakta yang memperjelasnya.
- Kalimat yang bercetak miring dan tebal merupakan kalimat penalaran, karena ada fakta dan kejelasan dalam kaimat tersebut.

Pengemis Sydney Pun Bisa Marah Laporan wartawan Kompas Syahnan Rangkuti Senin, 15 Februari 2010 | 11:47 WIB

Nama : Octaviani Palantupen
NPM : 10207832
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia 2
Materi: Penalaran dan Argumentasi


KOMPAS.com Bola Entertainment Tekno Otomotif Female Properti Forum Kompasiana Images Mobile Kompas Cetak ePaper PasangIklan GramediaShop

Sabtu, 20 Februari 2010 Selamat Datang | Daftar | Masuk
<a href='http://ads.kompas.com/www/delivery/ck.php?n=a8af2123&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads.kompas.com/www/delivery/avw.php?zoneid=144&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a8af2123' border='0' alt='' /></a>
• Home
• Nasional
• Regional
• Internasional
• Megapolitan
• Bisnis & Keuangan
• Kesehatan
• Olahraga
• Sains
• Travel
• Oase
• Edukasi
• English
• Video
• More
o Index Berita
o Suara Pembaca
o Berita Duka
o Seremonia
o DKK
o Archive
o Rss Feed
o Kabar Palmerah
NewsTravel StoryFood StoryJalansutraTravel TipsGaleriDirektoriSurat dari Perancis

Pengemis Sydney Pun Bisa Marah
Laporan wartawan Kompas Syahnan Rangkuti
Senin, 15 Februari 2010 | 11:47 WIB

KOMPAS/SYAHNAN RANGKUTI
Seorang pengemis di salah satu sisi jalan di Sydney, Australia.
TERKAIT:
• Gaya Pengamen ala Sydney
• Beginilah Suasana Imlek di Sydney...
SYDNEY, KOMPAS.com — Jangan dikira di kota besar internasional seperti Sydney, Australia, tidak ada pengemis. Ada. Namun, jumlahnya sangat kecil atau tidak sebanyak di Jakarta atau kota-kota besar lain di Indonesia.

Pengemis jarang sekali dijumpai dan kalaupun ada biasanya berada di lokasi keramaian. Yang pasti tidak satu pun pengemis Sydney yang menjual kecacatan tubuh atau berpura-pura cacat hanya untuk mencari kasihan orang. Orang cacat sudah dipelihara oleh negara.

Yang namanya pengemis di mana pun di seluruh dunia ini sebenarnya memiliki persamaan dasar, berupaya tampil kumuh dan memasang wajah memelas agar orang-orang yang lewat menjadi kasihan. Ujung dari kasihan tentu ada uang kecil yang akan diberikan.

Bedanya dengan Jakarta, pengemis Sydney tidak pernah menengadahkan tangan meminta-minta kepada orang lewat. Tidak ada pula pengemis yang berjalan menghampiri mobil demi mobil yang sedang berhenti di lampu merah, apalagi sampai menggores badan mobil bila tidak diberikan uang.

Sebagian besar dari pengemis Sydney sudah berumur di atas 50 tahun alias sudah tidak produktif lagi. Jarang sekali ditemukan pengemis muda. Pada Jumat (12/2/2010) malam, Kompas.com sempat bertemu seorang pemuda berumur sekitar 28 tahun, berwajah Asia dengan warna kulit sawo matang seperti wajah orang Indonesia. Dia duduk di tangga sebuah toko di Jalan George dekat kawasan Chinatown.

Penampilan pemuda itu tidak jelas, antara ingin mengamen atau mengemis. Dia memegang gitar kecil sejenis ukulele, tetapi tidak pernah sekalipun memainkannya. Walau begitu, di depannya ada topi terbuka yang biasa dipakai sebagai wadah koin yang diberikan oleh orang lewat. Barangkali pemuda itu sebenarnya ingin mengemis, tetapi malu. Mau memainkan musik, tetapi tidak punya keahlian.

Pengemis Sydney punya gaya seragam. Biasanya mereka duduk di pinggiran toko atau di trotoar jalan dengan menunduk lesu dan tidak pernah menengadahkan muka kepada orang lewat. Mereka akan mengangkat wajah dan menyatakan terima kasih kepada orang yang bermurah hati melemparkan koin. Di depannya ada topi di balik untuk menerima koin.

Hampir semua pengemis memegang selembar karton berukuran sekitar 20 x 20 cm yang berisi penyataan bahwa mereka tidak memiliki tempat tinggal dan tidak memiliki pekerjaan. Mereka mengharapkan belas kasihan untuk menyambung hidup.

Meski lebih sering berwajah kuyu dan memelas, pengemis Sydney bisa juga marah ketika difoto. Matanya langsung melotot dan mengusir orang yang memotretnya, termasuk ketika foto ini diambil. Ternyata....
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Editor: hertanto Dibaca : 1070
Sent from Indosat BlackBerry powered by
Font: A A A








Ada 0 Komentar Untuk Artikel Ini. Kirim Komentar Anda


Kirim Komentar Anda
Silakan login untuk kirim komentar Anda.
Komentar

Kirim Batal
Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak untuk tidak menampilkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA.
<a href='http://ads.kompas.com/www/delivery/ck.php?n=ae305677&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads.kompas.com/www/delivery/avw.php?zoneid=117&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=ae305677' border='0' alt='' /></a>
<a href='http://ads.kompas.com/www/delivery/ck.php?n=a1c4d6ef&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads.kompas.com/www/delivery/avw.php?zoneid=118&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a1c4d6ef' border='0' alt='' /></a>
<a href='http://ads.kompas.com/www/delivery/ck.php?n=a1c4d6ef&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads.kompas.com/www/delivery/avw.php?zoneid=180&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a1c4d6ef' border='0' alt='' /></a>
Terpopuler
• Alamak, Tifatul Bahkan Belum Tahu Isi...
• Penipu Ulung "Selly...
• Jangan Sekali-sekali Meremehkan Petai!
• 5 Tanda Anda Sudah Cukup Makan Sayur
• PKS Minta SBY Siapkan Dua Pengganti...
• Kebelet Punya Anak, Helmy-Febri...
Terkomentari
Terekomendasi
Kabar Palmerah
Rubrik: Nasional Regional Internasional Megapolitan Bisnis & Keuangan Kesehatan Olahraga Sains Travel Oase Edukasi
Situs: KOMPAS.com Bola Entertainment Tekno Otomotif Female Properti Forum Kompasiana Images Mobile Kompas Cetak ePaper PasangIklan GramediaShop

About Kompas.com | Info iklan | Privacy policy | Terms of use | Karir | Contact Us | Kompas Accelerator For IE 8
© 2008 - 2009 KOMPAS.com — All rights reserved




Sumber :
www.kompas.com



Note :
- Kalimat yang bercetak tebal merupakan kalimat argumentasi, karena kalimat tersebut dapat mempengaruhi pendapat seseorang dan belum ada fakta yang memperjelasnya.
- Kalimat yang bercetak miring dan tebal merupakan kalimat penalaran, karena ada fakta dan kejelasan dalam kaimat tersebut.

Pelesiran ke Little Nederland Selasa, 16 Februari 2010 | 14:54 WIB

Nama : Octaviani Palantupen
NPM : 10207832
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia 2
Materi: Penalaran dan Argumentasi




KOMPAS.com Bola Entertainment Tekno Otomotif Female Properti Forum Kompasiana Images Mobile Kompas Cetak ePaper PasangIklan GramediaShop

Sabtu, 20 Februari 2010 Selamat Datang | Daftar | Masuk
<a href='http://ads.kompas.com/www/delivery/ck.php?n=a8af2123&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads.kompas.com/www/delivery/avw.php?zoneid=144&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a8af2123' border='0' alt='' /></a>
• Home
• Nasional
• Regional
• Internasional
• Megapolitan
• Bisnis & Keuangan
• Kesehatan
• Olahraga
• Sains
• Travel
• Oase
• Edukasi
• English
• Video
• More
o Index Berita
o Suara Pembaca
o Berita Duka
o Seremonia
o DKK
o Archive
o Rss Feed
o Kabar Palmerah
NewsTravel StoryFood StoryJalansutraTravel TipsGaleriDirektoriSurat dari Perancis

Pelesiran ke Little Nederland
Selasa, 16 Februari 2010 | 14:54 WIB

WARTA KOTA/PRADANINGRUM MIJARTO
Little Nederland atau Little Holland, Semarang.
TERKAIT:
• Promosi Wisata Jatim Kurang
• Pacu "Kudo" Bangkitkan Pariwisata Lokal
• Wisatawan Pelajar Dongkrak Pariwisata Yogya
• Wow! Wisatawan Indonesia Meningkat ke Hong Kong
• Kapan Turis Singapura Bisa Langsung ke Pontianak?
SEMARANG, KOMPAS.com — Ke mana mengisi liburan? Barangkali Semarang bisa menjadi alternatif tujuan wisata, termasuk wisata ke Pecinan tentunya.
Semarang, Little Holland, atau Little Nederland punya banyak daya tarik. Kota lama beserta bangunan bersejarah, Pecinan, dan kuliner legendaris bagaikan magnet yang sulit ditolak.
Arsitektur bangunan di kawasan Kota Lama, Semarang, beragam. Ada Gereja Blenduk (Nederlandsch Indische Kerk) bikinan 1750 dengan atap kubah yang dipugar pada 1894.
Di hadapan gereja ini berdiri gedung karya Thomas Karsten pada tahun 1916 yang kini menjadi Gedung Asuransi Jiwasraya. Tak lupa bangunan Stasiun Tawang yang mencoba tetap bertahan dari terjangan rob. Tambahan lagi, Pasar Semawis yang menghidupkan Pecinan.
Liem Thian Joe, dalam Riwayat Semarang, menyebutkan, kehidupan di Pecinan Lor yang kini bernama Gang Warung pada masa silam adalah pusat perhubungan. Ke sebelah barat bisa berhubungan dengan kampung pribumi yang sekarang jadi Kampung Kranggan dan Pasar Semarang (kini Pasar Damaran).
Sementara ke arah utara melintasi kali berhubungan dengan apa yang kini dikenal sebagai Petudungan, Pandean, Jerukkingkit, Ambengan, dan lain-lain.
Dalam buku itu ia juga mengisahkan asal-usul Pasar Johar. Pada tahun 1860, pasar ini merupakan bagian dari alun-alun, di bagian tepi sebelah timur yang berbatasan dengan jalan tumbuh pohon johar atau mahoni.
Pohon itu bikin teduh sehingga banyak orang senang berteduh di sana. Lama-lama pasar-pasar kecil pun tumbuh di bawah pohon ini. Pasar kecil ini pun berkembang dan membesar.
Pada 1865 bagian alun-alun ini telah menjadi pasar dengan pohon johar yang jug masih berdiri. Maka, jadilah nama pasar itu Pasar Johar. Pembesar kota kemudian membangun los dan pohon johar pun ditebang. Akan tetapi, tetap saja nama pasar itu Pasar Johar.
Seperti juga Gereja Blenduk, Pasar Johar adalah kreasi Thomas Karsten. Karsten tak berhenti sampai di Pasar Johar. Karya lain sebut saja Lawang Sewu, gedung yang kini jadi kantor Asuransi Jiwasraya, dan Perkampungan Mlaten.
Pada literatur lain disebutkan, struktur Little Nederland selesai dibangun pada tahun 1741 dan merupakan kawasan untuk orang Belanda. Di sini pernah ada perkantoran, hotel, perumahan, dan bangunan perdagangan lainnya dengan ikon Gereja Blenduk.
Semarang Tempo Dulu: Teori Desain Kawasan Bersejarah yang ditulis Wijanarko menyebutkan juga, Kampung Kauman, Pecinan, Kampung Melayu, dan Little Nederland mengelilingi apa yang dinamakan kota lama Semarang.
Yang layak disebut Kota Lama Semarang harusnya adalah Kanjengan. Namun, kompleks Kanjengan serta alun-alunnya sudah tak ada, hanya tersisa Masjid Agung Kauman. Sementara apa yang disebut Little Nederland adalah kawasan di sekitar Gereja Blenduk dengan berbagai gaya bangunan.
Semarang memang sangat menarik untuk ditelusuri. Selain urusan mata, yaitu terkait sejarah kota dan bangunan bersejarah, urusan perut juga tak boleh terlewatkan. Pasar Semawis di Pecinan layak dikunjungi. Deretan warung kaki lima yang pastinya bikin lupa diri siap unjuk rasa.
Belum lagi resto legendaris, Toko Oen, yang juga layak disambangi. Toko Oen berawal di Yogyakarta pada 1922, tetapi kemudian si empunya toko, Liem Gien Nio, memutuskan Semarang sebagai cabang pertama pada tahun 1936.
Toko Oen tak hanya menjadi cabang pertama, tetapi juga menjadi resto pertama di Semarang. Penganan ala Eropa hingga sekarang masih dipertahankan, antara lain es krim.
Dalam rangka mengenal Semarang dan Cap Go Meh, Komunitas Sahabat Museum menggelar Plesiran Tempo Doeloe ke Little Nederland pada 26-28 Februari. Biaya Rp 1,5 juta per orang antara lain untuk transportasi menggunakan kereta api, menginap di hotel tua, dan naik loko uap di Ambarawa sekaligus Museum Ambarawa.
"Kita akan ditemani Pak Prianto, ahli sejarah dari Universitas Diponegoro. Kita juga akan lihat stasiun pertama di Semarang, dipandu Pak Tjahjono. Pastinya enggak ketinggalan ke Pecinan, kelenteng, dan ngerasain kuliner legendaris Semarang," kata Ketua Komunitas Sahabat Museum Adep Purnama.
Ia juga mengatakan, peserta akan diberi tempat di hotel bersejarah, Hotel Bellevue. Hotel bergaya art deco ini dibangun pada 1919 dimiliki oleh Van Demen Wars. Kemudian sejak 1961 nama hotel berubah menjadi Hotel Candi Baru. Untuk mendaftar atau mengetahui informasi lebih detail, ia bisa dihubungi di adep@cbn.net.id. Tertarik? Ayo, segera daftar! (Warta Kota/Pradaningrum Mijarto)
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Editor: made | Sumber : Warta Kota Dibaca : 895
Sent from Indosat BlackBerry powered by
Font: A A A








Ada 0 Komentar Untuk Artikel Ini. Kirim Komentar Anda


Kirim Komentar Anda
Silakan login untuk kirim komentar Anda.
Komentar

Kirim Batal
Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak untuk tidak menampilkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA.
<a href='http://ads.kompas.com/www/delivery/ck.php?n=ae305677&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads.kompas.com/www/delivery/avw.php?zoneid=117&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=ae305677' border='0' alt='' /></a>
<a href='http://ads.kompas.com/www/delivery/ck.php?n=a1c4d6ef&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads.kompas.com/www/delivery/avw.php?zoneid=118&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a1c4d6ef' border='0' alt='' /></a>
<a href='http://ads.kompas.com/www/delivery/ck.php?n=a1c4d6ef&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads.kompas.com/www/delivery/avw.php?zoneid=180&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a1c4d6ef' border='0' alt='' /></a>
Terpopuler
• Alamak, Tifatul Bahkan Belum Tahu Isi...
• Penipu Ulung "Selly...
• Jangan Sekali-sekali Meremehkan Petai!
• 5 Tanda Anda Sudah Cukup Makan Sayur
• PKS Minta SBY Siapkan Dua Pengganti...
• Kebelet Punya Anak, Helmy-Febri...
Terkomentari
Terekomendasi
Kabar Palmerah
Rubrik: Nasional Regional Internasional Megapolitan Bisnis & Keuangan Kesehatan Olahraga Sains Travel Oase Edukasi
Situs: KOMPAS.com Bola Entertainment Tekno Otomotif Female Properti Forum Kompasiana Images Mobile Kompas Cetak ePaper PasangIklan GramediaShop

About Kompas.com | Info iklan | Privacy policy | Terms of use | Karir | Contact Us | Kompas Accelerator For IE 8
© 2008 - 2009 KOMPAS.com — All rights reserved




Sumber :
www.kompas.com

Note :

- Kalimat yang bercetak miring, merupakan kalimat argumentasi, karena dapat mempengaruhi pendapat seseorang.
- Kalimat yang digaris bawah, merupakan kaimat penalaran, karena ada fakta dan kejelasan dalam kaimat tersebut.

Menikmati Suasana Eropa di Victoria Rabu, 10 Februari 2010 | 14:51 WIB

Nama : Octaviani Palantupen
NPM : 10207832
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia 2
Materi: Penalaran dan Argumentasi




KOMPAS.com Bola Entertainment Tekno Otomotif Female Properti Forum Kompasiana Images Mobile Kompas Cetak ePaper PasangIklan GramediaShop

Sabtu, 20 Februari 2010 Selamat Datang | Daftar | Masuk
<a href='http://ads.kompas.com/www/delivery/ck.php?n=a8af2123&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads.kompas.com/www/delivery/avw.php?zoneid=144&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a8af2123' border='0' alt='' /></a>
• Home
• Nasional
• Regional
• Internasional
• Megapolitan
• Bisnis & Keuangan
• Kesehatan
• Olahraga
• Sains
• Travel
• Oase
• Edukasi
• English
• Video
• More
o Index Berita
o Suara Pembaca
o Berita Duka
o Seremonia
o DKK
o Archive
o Rss Feed
o Kabar Palmerah
NewsTravel StoryFood StoryJalansutraTravel TipsGaleriDirektoriSurat dari Perancis

Menikmati Suasana Eropa di Victoria
Rabu, 10 Februari 2010 | 14:51 WIB

KOMPAS/RENY SRI AYU TASLIM
Pengunjung menikmati suasana zaman kejayaan tambang emas tahun 1800-an di Sovereign Hill, Ballarat, Melbourne. Bahkan, sebagian pengunjung bisa menggunakan pakaian yang tren di zaman itu.
KOMPAS.com - Waktu menunjukkan pukul 20.30 saat pesawat Singapore Airlines yang kami tumpangi tiba di Bandar Udara Internasional Melbourne, ibu kota Negara Bagian Victoria, Australia. Udara dingin langsung menyergap saat kami keluar dari bandara menuju tempat parkir. Tony Poletto, Media and Trade Relations Coordinator Tourism Victoria, menyatakan, suhu udara saat itu 7-15 derajat celsius.
Bagi warga Melbourne, suhu ini tidak seberapa dingin, tetapi, bagi kami, rombongan media dari Indonesia, cukup membuat tulang-tulang terasa kaku.
Keesokan harinya, kami memulai perjalanan. Tujuan utama ke Phillip Island, tempat wisata sekaligus pulau konservasi berjarak 1,5-2 jam perjalanan dari Melbourne. Tentu tak lengkap menuju Phillip Island tanpa singgah ke Dandenong Ranges National Park untuk menikmati hutan dan udara sejuk serta atraksi burung kakaktua jambul kuning, beo, nuri, serta beragam burung lain khas daerah itu, seperti corella dan kookaburra. Di situ, kami memberi makan burung dan menikmati sensasi saat burung bertengger di lengan, pundak, bahkan kepala.
Tak jauh dari Dandenong Ranges, pemandangan memukau menanti di Perkebunan Tulip Tesselaar. Hamparan tulip warna-warni bisa dinikmati antara September dan Oktober dalam Festival Tulip Tesselaar yang digelar warga keturunan Belanda yang sudah bermukim turun-temurun di daerah itu.
”Iklim daerah ini yang mirip Eropa, khususnya Belanda, memungkinkan tulip bisa tumbuh. Bahkan, mereka membuat perkebunan tulip yang cukup besar,” kata Jenny Na, Market Development Manager for South Asia Tourism Victoria.
Dalam festival, pengunjung dapat menyaksikan dan berjalan di antara hamparan bunga tulip. Sejumlah lomba dan parade, kincir angin, serta orang-orang berlalu lalang dalam pakaian khas Belanda juga bisa dinikmati di situ.
Belum cukup menikmati Tulip, kami harus melanjutkan perjalanan ke Phillip Island. Kendati harus bergegas, urusan perut tak bisa dikesampingkan. Kami bersantap siang di Cuckoo Restaurant, restoran bergaya Eropa dengan sajian beragam makanan prasmanan. Kendati bergaya Eropa, interior restoran dihiasi bendera-bendera kecil dari negara seluruh dunia.
Wisata dan konservasi
Puas bersantap siang, perjalanan dilanjutkan. Setiba di Phillip Island, kami langsung menuju kapal motor yang akan membawa kami menikmati pemandangan sekitar pulau sembari menuju ke sebuah pulau yang sebagian besar terdiri dari batu tempat sekitar 12.000 anjing laut berada.
”Tempat ini merupakan lokasi dengan koloni anjing laut terbesar di Victoria. Iklim di sekitar pulau ini yang dingin, termasuk kondisi air laut, memungkinkan mereka hidup dan berkembang biak,” kata Toni.
Hari menjelang petang, namun suhu 7 derajat celsius yang kian menusuk, disertai rasa pusing pasca-terombang ambing ombak di laut, tak membuat perjalanan hari itu berakhir. Satu parade yang paling ditunggu baru akan dimulai, yakni The Phillip Island Penguin Parade, yaitu saat ratusan penguin yang berpasangan naik ke pesisir, mencari tempat di antara semak dan tumbuhan pantai bersama pasangannya, menunggu pagi untuk kemudian kembali ke laut.
Kami dan pengunjung lain duduk di tribune terbuka di pinggir pantai. Pengelola sudah menyiapkan selimut yang bisa disewa untuk membungkus badan sembari duduk menunggu aksi penguin.
Keheningan pecah saat ratusan penguin mulai berdatangan dan memperdengarkan suara untuk memanggil pasangannya. Seperti itik, mereka berjalan beriring ke tempat masing-masing.
Menurut data Tourism Victoria, The Phillip Island Penguin Parade masuk tiga besar di Australia untuk kategori wisata alam. Tempat ini dikunjungi lebih dari 500.000 pengunjung setiap tahun.
Di antara banyak tempat kunjungan di Victoria, Phillip Island boleh dikata jadi salah satu ikon. Di tempat ini, kehidupan alami berbagai fauna bisa dilihat langsung dan lebih dekat. Selain anjing laut dan penguin, ada pula pusat konservasi koala. Tempat ini dibuat seperti habitat asli koala untuk melindungi populasi binatang langka ini. Untuk memudahkan pengunjung melihat koala, dibuat semacam jembatan dari kayu di antara pepohonan. (Reny Sri Ayu Taslim)
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya
Editor: made | Sumber : Kompas Cetak Dibaca : 895
Sent from Indosat BlackBerry powered by
Font: A A A








Ada 0 Komentar Untuk Artikel Ini. Kirim Komentar Anda


Kirim Komentar Anda
Silakan login untuk kirim komentar Anda.
Komentar

Kirim Batal
Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak untuk tidak menampilkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA.
<a href='http://ads.kompas.com/www/delivery/ck.php?n=ae305677&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads.kompas.com/www/delivery/avw.php?zoneid=117&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=ae305677' border='0' alt='' /></a>
<a href='http://ads.kompas.com/www/delivery/ck.php?n=a1c4d6ef&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads.kompas.com/www/delivery/avw.php?zoneid=118&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a1c4d6ef' border='0' alt='' /></a>
<a href='http://ads.kompas.com/www/delivery/ck.php?n=a1c4d6ef&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads.kompas.com/www/delivery/avw.php?zoneid=180&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a1c4d6ef' border='0' alt='' /></a>
Terpopuler
• Alamak, Tifatul Bahkan Belum Tahu Isi...
• Penipu Ulung "Selly...
• Jangan Sekali-sekali Meremehkan Petai!
• 5 Tanda Anda Sudah Cukup Makan Sayur
• PKS Minta SBY Siapkan Dua Pengganti...
• Kebelet Punya Anak, Helmy-Febri...
Terkomentari
Terekomendasi
Kabar Palmerah
Rubrik: Nasional Regional Internasional Megapolitan Bisnis & Keuangan Kesehatan Olahraga Sains Travel Oase Edukasi
Situs: KOMPAS.com Bola Entertainment Tekno Otomotif Female Properti Forum Kompasiana Images Mobile Kompas Cetak ePaper PasangIklan GramediaShop

About Kompas.com | Info iklan | Privacy policy | Terms of use | Karir | Contact Us | Kompas Accelerator For IE 8
© 2008 - 2009 KOMPAS.com — All rights reserved




Sumber :
www.kompas.com

Note :
- Kalimat yang bercetak tebal merupakan kalimat argumentasi, karena kalimat tersebut dapat mempengaruhi pendapat seseorang dan belum ada fakta yang memperjelasnya.
- Kalimat yang bercetak miring dan tebal merupakan kalimat penalaran, karena ada fakta dan kejelasan dalam kaimat tersebut.