Rabu, 18 November 2009

Memahami Perilaku dan Tingkah Laku Konsumen dalam Pembelian

Mata kuliah : Perilaku Konsumen
Materi : Tingkah laku konsumen dalam Pembelian
Nama : Octaviani P.
NPM : 10207832


Memahami Perilaku dan Tingkah Laku Konsumen dalam Pembelian

Tingkah laku membeli konsumen mengacu pada suatu tingkah laku membeli yang dilakukan oleh konsumen akhir yang membeli suatu produk untuk dikonsumsi. Hal tersebut dipengaruhi oleh karakteristik yang mempengaruhi tingkah laku konsumen tersebut. Seperti Budaya, Sub-budaya, Kelas sosial, dan Psikologi dari konsumen. Dimana Budaya yang merupakan suatu kumpulan nilai-nilai yang digunakan sebagai suatu dasar tingkah laku yang dipelajari oleh seseorang dalam masyarakat. Sub-budaya merupakan sekelompok orang atau masyarakat yang mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman hidupnya. Kelas sosial adalah bagian masyarakat yang bersifat permanen dimana mereka memiliki minat dan tingkah laku yang serupa.
Hal ini dipengaruhi dengan faktor seperti kelompok, keluarga, peran dan status. Dan secara Psikologi, konsumen cenderung dipengaruhi dengan dorongan atau yang biasa disebut Motivasi. Keinginan konsumen dalam membeli mempengaruhi tingkah laku konsumen yang bertujuan untuk mencari cara yang lebih baik dalam mencapai tujuan mereka yaitu mendapatkan kepuasan da pemenuhan kebutuhan yang mereka inginkan. Pembentukan perilaku konsumen dalam membeli sesuatu merupakan usaha-usahanya dalam mengatasi masalah yang dihadapinya. Perilaku pembelian dapat dilakukan melalui beberapa cara dengan menggunakan beberapa metode, seperti metode introspeksi, metode retrospektif, metode prospektif, dan metode preskriptif.
Metode Introspektif merupakan metode yang digunakan konsumen melalui tindakan-tindakan diri sendiri sebagai dasar untuk menjelaskan perilaku pembelian konsumen. Metode Retrospektif adalah usaha yang dilakukan untuk mengungkapkan tindakan yang telah dilakukan oleh pembeli terhadap pembelian produk tertentu, seperti menceritakan sikap atas pembelian yang telah dilakukan. Metode Prospektif yaitu tindakan yang akan dilakukan oleh calon pembeli jika ingin membeli sesuatu pada masa yang akan datang, biasanya digunakan oleh produsen untuk merencanakan atau merancangkan produk barunya. Sedangkan yang terakhir yaitu Metode Preskriptif, yaitu metode yang digunakan dengan menanyakan kepada pembeli, tindakan apa yang seharusnya paling baik dilakukan untuk membeli produk tertentu. Informasi dan metode yang digunakan ini diharapkan dapat membantu konsumen dalam memutuskan dan memecahkan masalah mereka dalam melakukan keputusan untuk membeli suatu produk yang mereka inginkan, karena berkaitan dengan tingkah laku, perilaku dan karakteristik pembeli atau konsumen dalam pemenuhan kebutuhan mereka akan suatu produk barang dan jasa yang lebih baik.


Referensi :
Budiarto, Teguh. Seri Diktat Kuliah Dasar Pemasaran. Universitas Gunadarma.

Selasa, 10 November 2009

Segmentasi Manfaat dari Suatu Produk

Mata kuliah : Perilaku Konsumen Nama :Octaviani P.
Materi : Segmentasi NPM : 10207832


Segmentasi Manfaat dari Suatu Produk

1. Segmentasi manfaat untuk Mie Instan
No Segmen manfaat Demografis Perilaku Psikografis
1. Ekonomi
-harga Keluarga besar Pengguna berat Orientasi nilai otonom
2. Rasa
-berbagai rasa Keluarga besar Pengguna berat Gaya hidup
3. Bentuk
-bentuk kemasan menarik Keluarga besar
Keluarga besar Pengguna berat Gaya hidup
4. Varietas
-rebus/goreng Keluarga besar Pengguna berat Gaya hidup
5. Merk
-menarik minat konsumen Keluarga besar Pengguna berat Gaya hidup

2. Segmentasi Minuman Isotonik
No Segmen manfaat Demografis Perilaku Psikografis
1. Ekonomi
-harga terjangkau Keluarga besar Pengguna berat Orientasi nilai otonom
2. Kesehatan
-penambah stamina Keluarga besar Pengguna berat Gaya hidup
3. Rasa
-beraneka rasa Keluarga besar Pengguna berat Gaya hidup
4. Bentuk
-menarik Keluarga besar Pengguna berat Gaya hidup
5. Varietas
-bermacam merk Keluarga besar Pengguna berat Gaya hidup

3. Segmentasi Es Krim
No Segmen manfaat Demografis Perilaku Psikografis
1. Kesehatan
-mengandung susu Keluarga besar Pengguna berat Gaya hidup
2. Ekonomi
-harga terjangkau Keluarga besar Pengguna berat Orientasi nilai otonom
3. Bentuk
-beraneka bentuk Anak-anak Penyuka bentuk Style/gaya hidup
4. Warna
-barmacam warna Anak-anak Penyuka warna Style/gaya hidup
5. Rasa
-beragam rasa Anak-anak Penyuka rasa Penyuka susu







4. Segmentasi manfaat hand body
No Segmen manfaat Demografis Perilaku Psikografis
1. Ekonomi
-harga terjangkau Wanita Pengguna berat Orientasi nilai otonom
2. Kesehatan
-kosmetik Wanita Pengguna berat Gaya hidup
3. Aroma
-berbagai aroma Wanita Pengguna berat Style
4. Kualitas
-beragam Wanita Pengguna berat Style
5. Merk
-menarik konsumen Wanita Pengguna berat Style

5. Segmentasi manfaat minyak wangi laki-laki
No Segmen manfaat Demografis Perilaku Psikografis
1. Merk
-menarik konsumen Laki-laki Pecinta merk Style
2. Ekonomi
-harga terjangkau Laki-laki Pengguna berat Orientasi nilai otonom
3. Aroma
-berbagai aroma Laki-laki Pengguna berat Style
4. Bentuk
-berbagai bentuk Laki-laki Pengguna berat Style
5. Kesehatan
-kosmetik Laki-laki Pengguna berat Style

Pengaruh Motivasi terhadap Keputusan pembelian Konsumen

Mata kuliah : Perilaku Konsumen Nama :Octaviani P.
Materi : Motivasi NPM : 10207832


Pengaruh Motivasi terhadap Keputusan pembelian Konsumen


Motivasi adalah dorongan dari dalam diri seseorang yang mengarahkan orang tersebut untuk mencari cara dalam mencapai tujuannya. Dalam diri seseorang pasti memiliki suatu keinginan dan kebutuhan akan sesuatu yang mereka inginkan, keinginan dan kebutuhan tersebut akan memberikan dorongan dan motivasi didalam diri seseorang. Dorongan tersebut mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka.teori motivasi yang sering digunakan adalah teori kebutuhan Maslow, yaitu usaha untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pribadi yang bertingkat-tingkat(yaitu kebutuhan fisik, keamanan, sosialisasi, penghargaan, dan jati diri). Pemenuhan kebutuhan ini dilakukan dari tingkatan terbawah naik ketingkatan yang diatasnya.
Motivasi juga berpengaruh pada tingkah laku konsumen dalam membuat keputusan pembelian. Seperti keputusan konsumen yang lebih memberatkan pembelian suatu barang atau jasa pada suatu merk dengan sifat produk seperti harga yang mahal, dengan harga yang mahal maka konsumen akan jarang membeli produk tersebut, dan hal ini mencerminkan jati diri seorang konsumen. Ada pula tingkah laku konsumen yang dipengaruhi oleh motivasinya mengurangi ketidakcocokan dalam membeli sesuatu, pada saat konsumen amat sangat terlibat dalam pembelian barang yang mahal, sehingga jarang membeli barang tersebut, namun mereka masih melihat sedikit perbedaan diantara merk-merk yang lainnya.
Dalam hal ini perbedaan dianggap bukan masalah yang besar, karena respon paling besar lebih sering terjadi pada barang-barang dengan harga yang murah dan juga dengan kenyamanan konsumen dalam berbelanja. Motivasi yang mempengaruhi tingkah laku membeli konsumen sebagai kebiasaan, keterlibatan konsumen dipengaruhi dengan harga yang murah, barang tersebut relative sering dibeli, konsumen tidak perlu mencari informasi yang sulit mengenai merk, karena mereka akan memilih merk yang sudah mereka kenal sebelumnya. Motivasi yang mempengaruhi tingkah laku konsumen dalam variasi, konsumen sering berganti merk, sehingga perbedaan merk dianggap berarti.
Proses keputusan membeli oleh konsumen dipengaruhi oleh motivasi dalam diri mereka untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka. Yaitu dengan megenali kebutuhan, mencari informasi suatu barang, dan lain sebagainnya. Oleh karena itu, motivasi sangat berpengaruh penting dan kuat dalam diri seseorang untuk membantu mereka membuat suatu keputusan membeli suatu barang dalam pemenuhan kebutuhan- kebutuhan mereka para konsumen.



Referensi :
Budiarto, Teguh. Seri Diktat Kuliah Dasar Pemasaran. Universitas Gunadarma.

Kebijakan Penetapan Harga

Mata kuliah : Perilaku Konsumen Nama : Octaviani P.
Materi : Harga NPM : 10207832


Kebijakan Penetapan Harga

Harga sangat mempengaruhi permintaan akan suatu barang ataupun jasa. Dalam hal penentuan harga bagi seorang produsen sangatlah penting, karena akan berpengaruh pada keputusan dalam perkembangannya maupun kemunduran usahanya. Oleh karena itu penentuan harga perlu diperhitungkan dengan cermat dan hati-hati.
Kenaikkan harga pada saat hari raya Lebaran atau pada saat-saat event acara lainnya sangat berpengaruh pada konsumsi akan suatu barang oleh konsumen. Apalagi pada saat hari raya Lebaran tahun ini (2009), banyak harga-harga barang terutama harga sembako yang mengalami kenaikkan harga yang tinggi, kira-kira hampir sekitar 20-50%. Dalm hal ini sembako cenderung mengalami peningkatan harga karena adanya peningkatan permintaan sembako oleh konsumen yang semakin meningkat, walaupun pada kenyataannya harga-harga yang ditawarkan tidak seperti harga biasanya. Namun konsumen tetap tertarik untuk tetap membeli sembako dangan harga yang relative melonjak jauh dari harga biasanya karena faktor kebutuhan mereka yang mengharuskan dan mendesak para konsumen untuk tetap mengkonsumsinya.
Kenaikkan harga ini tidak hanya berpengaruh pada sembako dan produk-produk makanan lainnya, tapi juga berpengaruh terhadap kenaikkan harga akan barang lain seperti pakaian dan kebutuhan yang lainnya.
Pada pakaian perubahan harga terjadi dengan memberikan beberapa potongan atau diskon untuk menarik para konsumen membelinya, konsumen cenderung tertarik pada barang-barang yang mengalami perubahan harga seperti membeli diskon atau potongan lainnya. Harga yang ditawarkan pada saat hari raya Lebaran yang berpengaruh pada pakaian bertujuan untuk mendorong penyalur meningkatkan pembelian.
Dalam hal pembelian produk-produk tertentu sering kali pembeli mengaitkan antara harga dan kualitas akan barang tersebut. Terutama untuk produk-produk barang yang jarang atau langka. Harga yang dikeluarkan dan ditetapkan pada saat hari-hari besar atau event-event spesial lainnya mempengaruhi perubahan dan permintaan akan barang dan jasa. Untuk itu kebijakan harga yang dibuat pada saat hari besar atau event-event tertentu akan menimbulkan dampak negatif dan positif yang berpengaruh pada konsumen terhadap perubahan tersebut. Seperti dapat mempengaruhi perilaku konsumsi dan pendapatan ( dimana harga rendah dapat meningkatkan konsumsi masyarakat dan upah yang tinggi bagi jasa masyarakat yang akan mempengaruhi perilaku konsumsinya).
Kebijakan harga juga dapat dilakukan dengan memberikan kredit dengan bunga yang rendah bahkan sampai nol persen. Kebijakan-kebijakan ini digunakan untuk menarik minat konsumen dalam memenuhi kebutuhan mereka.



Referensi :
Budiharto, Teguh.Seri Diktat Kuliah Dasar Pemasaran. Universitas Gunadarma.

Perilaku Anak dalam Membeli Ice Cream

Mata kuliah : Perilaku Konsumen Nama :Octaviani P.
Materi : Produk NPM : 10207832

Perilaku Anak dalam Membeli Ice Cream

Ice cream atau yang biasa kita sebut dengan nama es krim, ya makanan yang satu ini memang masih menjadi primadonanya makanan pencuci mulut atau sebagai camilan sehari - hari.
Ice cream sangat digemari dan disukai oleh seluruh kalangan masyarakat. Dari anak – anak sampai orang dewasa masih sangat menyukainya. Dengan tampilan yang penuh warna dan rasa-rasa yang sesuai dengan selera masyarakat Indonesia membuat ice cream ini menjadi pilihan utama bagi para penggemar ice cream di Indonesia.
Rata- rata konsumen yang membeli produk ice cream ini kebanyakan anak – anak, maka segala tamilan dan penataan warna dan rasa disesuaikan dengan selera yang banyak disukai dan diminati oleh anak – anak dimulai dari usia 4 tahun untuk anak - anak.
Dari rasa coklat, strawberry, vanila, susu, buah – buahan dan yang lainnya diberikan dan disajikan untuk menarik minat konsumen terutama anak – anak yang sangat menggemari makanan ice cream ini. Bentuk yang di jual juga bermacam – macam dari yang berbentuk cone sampai yang tersedia dalam kotak dengan takaran 1 liter dengan berbagai rasa.
Namun tak hanya anak – anak yang menggemari makanan ini, orang dewasa juga menyukai ice cream, tapi biasanya bagi orang dewasa tak terlalu sering memakan ice cream seperti anak – anak.
Penawaran dan promosi yang ditawarkan oleh perusahaan ice cream bermacam – macam, dari mulai tampilan produknya, hingga harga yang terjangkau. Dengan tampilan dan harga yang terjangkau oleh masyarakat, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan permintaaan yang diminta oleh masyarakat. Sehingga seluruh kalangan dapat menikmati produk ice cream ini.
Dalam pemasaranya, ice cream tidaklah sulit karena banyak yang berminat pada manan dingin ini. Banyak konsumen yang tertarik dengan penawaran yang ditawarkan oleh ice cream ini. Yang paling banyak menarik minat konsumen biasanya dari tampilan dan rasanya, anak – anak paling suka dengan ice cream yang bentuknya menarik dan mudah bagi mereka untuk memakannya. Biasanya yang berbentuk cone, dengan bentuk gagang yang mudah dipegang dan bentuk cup yang sangat simple untuk dimakan dan dinikmati serta mudah dibawa kemana –mana.
Bentuk dari ice cream yang paling banyak disukai anak – anak yaitu ice cream rasa dan bentuk yang bermacam – macam, iklan yang digunakan oleh untuk produk ice cream ini dengan menggunakan gambar yang lucu dan menarik, sehingga anak – anak menyukainya. Dalam iklan diharapkan anak- anak tertarik untuk membelinya.
Selain promosi, ada pula cara pemasaran yang dilakukan untuk mempermudah penjualannya. Dalam penjualannya, biasanya penjualan ice cream akan menjual produk mereka ke tempat – tempat yang mudah dijangkau oleh seluruh kalangan masyarakat, mereka biasa menaruh produk mereka di minimarket atau swalayan – swalayan kecil serta warung atau toko - toko kecil yang ada. Tujuannya adalah untuk mempermudah masyarakat dalam memperolehnya.
Masyarakat yang biasanya mengkonsumsi produk ice cream ini kebanyakan kalangan menengah sampai menengah ke atas namun tak menutup kemungkinan untuk kalangan menengah ke bawah dapat ikut merasakan lezatnya ice cream ini dengan harga yang telah dibuat agar seluruh kalangan dapat menikmatinya.
Dalam penjualan serta pemasarannya, selain promosi yang dilakukan dapat menambah nilai jual dan kemajuan produk ice cream itu sendiri, ada pula kendala yang harus dihadapi, yaitu munculnya banyak pesaing produk ice cream lainnya yang mampu menyaingi ice cream-ice cream lainnya. Banyaknya pesaing yang muncul membuat perusahaan ice cream selalu melakukan terobosan baru atau inovasi baru dengan membuat produk baru untuk mempertahankan produknya agar tak tergeser dengan para pesaingnya. Selain pesaing, ada pula kendala mengenai bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan produk ice cream ini yang manjadi faktor utama dan perlu diperhatikan dalam pemasaran dan penjualan produknya.

Sumber :
Data diambil berdasarkan Survei Penulis pada tanggal 24 September 2009

Referensi :
Budiarto, Teguh. Seri Diktat Kuliah Dasar Pemasaran. Universitas Gunadarma.

Senin, 07 September 2009

octaviani

NAMA : Octaviani

NPM : 10207832